15 March 2024
Panduan lengkap dalam memilih alat pemadam api yang tepat berdasarkan kebutuhan, serta cara penggunaan untuk hasil efektif sesuai standar keselamatan.
Memilih alat pemadam api yang tepat menjadi kunci utama dalam melawan kebakaran. Kesalahan dalam memilih jenis tabung pemadam serta ketidaktahuan dalam cara menggunakannya membawa risiko keselamatan yang lebih besar.
Artikel berikut merupakan panduan bagi Anda dalam mengenali jenis-jenis pemadam api yang tersedia, cara menggunakan alat pemadam yang efektif, dan standar keselamatan yang mengatur cara penggunaannya.
Untuk dapat memilih jenis tabung pemadam kebakaran yang tepat, Anda perlu mengetahui klasifikasi api terlebih dahulu.
Menurut NFPA (National Fire Protection Association), api digolongan menjadi menjadi 5 kelas yaitu:
1. Api Kelas A
Api kebakaran kelas A bersumber dari material umum yang mudah terbakar seperti kayu, kertas, kain, dan plastik.
2. Api Kelas B
Api kebakaran kelas B bersumber dari cairan yang dapat terbakar seperti oli, alkohol, bensin, dan cat berbahan dasar minyak.
3. Api Kelas C
Api kelas C sering juga disebut api/kebakaran listrik karena melibatkan berbagai perlengkapan listrik seperti peralatan elektronik, kabel, dan panel listrik.
4. Api Kelas D
Api kelas D bersumber dari benda logam yang mudah terbakar seperti titanium, magnesium, sodium, dan potassium.
5. Api Kelas K
Api kelas K bersumber dari pekerjaan dapur yang melibatkan lemak dan minyak hewani ataupun nabati, sering ditemukan di dapur komersial.
Setelah mengenali klasifikasi api, mari kita eksplorasi lebih jauh tentang jenis-jenis alat pemadam kebakaran berdasarkan media pemadam yang dipergunakan, yaitu:
Alat Pemadam Api Ringan (APAR) jenis ini memiliki label merah dan menggunakan air dengan tekanan tinggi. APAR ini merupakan tipe paling ekonomis dan cocok untuk memadamkan api kelas A yang membakar benda-benda seperti kertas dan kain.
Alat ini bekerja dengan cara membasahi material yang terbakar, menurunkan suhu, dan memadamkan api.
Terdapat 2 tipe alat pemadam api air yaitu tipe spray dan tipe mist. Tipe spray mengeluarkan air dalam bentuk semprotan kencang sementara tipe mist mengeluarkan air dalam bentuk semprotan halus untuk meminimalisir kerusakan.
Catatan: jenis alat pemadam api ini tidak cocok untuk kelas api lain karena dapat memperluas area sebaran api dan membahayakan orang-orang di sekitarnya.
APAR busa terbuat dari bahan AFFF (Aquoeus Film Forming Foam) dengan label krem dan dipergunakan untuk memadamkan api kelas A (kertas, kain, dan kayu) dan api kelas B (oli, bensin, dan alkohol).
Cara kerja alat pemadam ini adalah dengan menutupi material yang terbakar dan menghalangi masuknya oksigen sebagai salah satu komponen munculnya api. Tanpa oksigen, api akan padam.
APAR CO2 yang memiliki label hitam dipergunakan untuk memadamkan api kelas B (bahan cair yang mudah terbakar seperti bensin) dan api kelas C (kebakaran listrik).
Cara kerja alat pemadam api jenis CO2 adalah dengan menggantikan oksigen yang menjadi salah satu bahan bakar utama api.
Jenis pemadam ini tidak meninggalkan residu setelah penggunaan. Tidak heran bila APAR karbondioksida cocok untuk penggunaan di area dengan alat-alat elektronik yang sensitif.
Catatan: tidak disarankan untuk menggunakan tabung pemadam CO2 di luar ruangan atau daerah berangin, karena media pemadam dalam bentuk gas ini dapat dengan mudah menguap dan mengurangi efektivitasnya.
APAR ABC powder dengan label biru merupakan jenis pemadam multifungsi karena memadamkan api kelas A, B, dan C.
Media pemadam yang dipergunakan adalah ammonium phosphate base yang bekerja dengan cara menyelimuti bahan yang terbakar dan menghalangi oksigen sebagai salah satu elemen utama munculnya api.
Alat pemadam special dry powder memiliki cara kerja yang serupa dengan dry pwoder biasa. Perbedaannya, jenis pemadam ini khusus dipergunakan untuk api kelas D (benda-benda logam yang mudah terbakar). Tersedia 2 tipe pemadam special dry powder, yaitu tipe L2 untuk api Lithium dan tipe M28 untuk api dari semua jenis logam.
Catatan: tidak disarankan untuk dipergunakan dalam ruangan kecil dan tertutup untuk menghindari risiko terhirupnya media powder.
APAR wet chemical dengan label kuning dipergunakan khusus untuk memadamkan api kelas K, yaitu api yang melibatkan bahan-bahan dalam memasak berupa minyak dan lemak.
Alat pemadam wet chemical bekerja dengan cara mendinginkan suhu minyak panas dan menciptakan lapisan untuk mencegah terjadinya pembakaran kembali.
Alat pemadam jenis ini keluar dalam bentuk semprotan halus yang membantu meningkatkan jarak penglihatan sekaligus mengurangi risiko percikan minyak panas ke berbagai arah.
Apa yang harus dilakukan saat terjadi kebakaran?
Dalam kondisi kebakaran, ikuti langkah-langkah berikut:
Apa yang dimaksud teknik PASS dalam upaya memadamkan api?
Teknik PASS adalah teknik dasar dalam cara menggunakan tabung pemadam kebakaran. PASS merupakan singkatan dari Pull, Aim, Squeeze, Sweep.
1. Pull
Pull atau tarik pin pengaman untuk membuka segel pelindung tabung pemadam. Fungsi pin pengaman adalah mencegah tuas tertekan secara tidak sengaja yang akan memicu pengeluaran media pemadam dari dalam tabung.
2. Aim
Aim atau arahkan ujung nozzle ke bagian dasar api. Pastikan untuk melakukan hal ini dari jarak aman. Sebagai catatan, jangan sampai menyentuh media pemadam secara langsung, terutama APAR jenis CO2 karena suhunya yang sangat dingin dapat menyebabkan ice burn.
3. Squeeze
Squeeze atau tekan tuas untuk mengeluarkan media pemadam dari dalam tabung APAR.
4. Sweep
Sweep atau gerakan menyapu. Gerakkan nozzle dari sisi ke sisi dan arahkan semprotan ke bagian dasar api.
Standar keselamatan alat pemadam kebakaran ringan (APAR) bertujuan untuk memastikan bahwa alat pemadam api tersebut aman dan efektif.
Di Indonesia, keberadan APAR merupakan bagian dari Standar Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3). Salah satu syarat penerapan keselamatan kerja di tempat kerja yang berbunyi “mencegah, mengurangi, dan memadamkan kebakaran”, diwujudkan dengan kehadiran APAR dalam setiap tempat kerja.
Standar keselamatan tentang APAR itu sendiri sudah diatur dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No : PER.04/MEN/1980 tentang Syarat-syarat Pemasangan dan Pemeliharaan Alat Pemadam Api Ringan.
Bisa disimpulkan bahwa penggunaan pemadam api yang efektif bergantung pada berbagai faktor. Anda perlu memahami tentang jenis-jenis api, pemilihan pemadam api yang tepat, dan juga kepatuhan terhadap standar keselamatan.
Pastikan APAR yang terpasang di hunian atau tempat kerja Anda sudah sesuai dengan standar yang ada. Jajaran produk APAR dari Tonata Indonesia hadir untuk menjawab berbagai kebutuhan. Bekali diri dengan pengetahuan tentang cara penggunaan APAR yang tepat dan sediakan alat pemadam kebakaran Tonata yang sesuai, demi keamanan dan keselamatan semua pihak.
Hubungi Tonata Indonesia untuk konsultasi lebih lanjut perihal alat keselamatan kebakaran terbaik yang sesuai dengan kebutuhan Anda.