27 October 2022
Traffic cone atau kerucut lalu lintas adalah salah satu perangkat pengaturan lalu lintas yang pastinya sudah sering Anda lihat di jalan raya.
Namun, tahukah Anda sejarah di balik penggunaannya serta fungsi utama dari alat ini? Yuk cari tahu lebih lanjut :
Traffic cone pertama kali diperkenalkan pada tahun1940 di Los Angeles oleh seorang pelukis jalanan bernama Charles Scanlon. Scanlon membuat penanda berongga yang berbentuk kerucut untuk mencegah mobil dan kendaraan lain melintas di jalan yang baru selesai di cat. Pada awalnya, perangkat ini terbuat dari kayu yang mudah rusak dan sering ditabrak oleh pengguna jalan. Scanlon bekerja sama dengan rekannya bernama Rodney Taylor untuk membuat penanda yang lebih awet dengan bahan baret dari ban bekas. Hasilnya adalah sebuah penanda yang lebih elastis, tidak mudah rusak, tidak mudah terbawa angin, mudah dipindahkan, serta tidak akan merusak bodi kendaraan yang menabraknya. Hasil penemuan ini kemudian dipatenkan pada tahun 1943 dan mulai saat itu, penggunaannya mulai meluas. Pada tahun 1947, traffic cone mulai diproduksi secara massal. Penggunaan penanda ini mulai dipergunakan secara internasional pada tahun 1958. Penanda kerucut lalu lintas kemudian masuk ke dalam aturan rambu lalu lintas jalan atau The Manual of Uniform Traffic Control Devices (MUTCD) pada tahun 1961. Peraturan penggunaan dan pengembangan dari alat penanda ini kemudian terus berkembang hingga saat ini.
Pada tahun 1971, muncul aturan baru mengenai traffic cone. Kerucut lalu lintas harus dibuat sesuai dengan standar yaitu memiliki ketinggian minimal 18 inci serta memiliki lapisan reflektif agar bisa terlihat jelas di malam hari.
Ukuran penanda lalu lintas traffic cone sendiri tergantung penempatan alat tersebut. Rincian ukuran traffic cone sesuai dengan kegunaan dan penempatannya adalah :
Sementara itu, standar dari MUTCD terkait dengan ukuran traffic cone adalah :
Apa sebenarnya fungsi atau kegunaan dari traffic cone atau kerucut lalu lintas ini?
Mengacu pada standar dari MUTCD sendiri, traffic cone dipergunakan sebagai penanda untuk mengalihkan jalur sementara atau Temporary Traffic Control (TTC) Zone. Setidaknya ada 4 penggunaan traffic cone secara resmi, yaitu :
Tidak hanya untuk alasan resmi, penggunaan traffic cone juga dapat ditemukan untuk tujuan lain, misalnya :
Traffic cone atau kerucut lalu lintas sering juga disebut dengan nama lain yaitu safety cones, road cones, construction cones, dan traffic pylons. Alat penanda ini dapat terbuat dari material yang berbeda yaitu :
Cone dari material ini memiliki tingkat fleksibilitas yang tinggi, tahan dalam cuaca panas hingga suhu 650 C ataupun cuaca dingin hingga -300 C. Tingkat fleksibilitas yang tinggi membuat cone ini dapat kembali ke posisi semula saat puncak cone ditekuk hingga menyentuh lantai.
Material ini juga memiliki daya tahan terhadap cuaca dan suhu berkisar dari -300 C hingga 650 C. Tingkat fleksibilitas yang tinggi membuat cone ini dapat kembali ke posisi semula saat puncak cone ditekuk hingga menyentuh lantai.
Traffic cone PE terbuat dari polyethylene yang aman dan tidak berbau. Material ini merupakan material yang ramah lingkungan karena dapat melalui proses recylce dan reused. Keuntungan lainnya adalah kemampuan atau daya tahan terhadap cuaca yang baik, serta textur yang menyerupai lilin.
Traffic cone EVA terbuat dari bahan EVA yang bersifat biodegradable atau dapat terurai, tidak memiliki bau, dan tidak mengandung logam berat. Keunggulan utamanya adalah kemampuan dalam mempertahankan warna dan tahan lama.
Aksesoris traffic cone hadir untuk meningkatkan visibilitas dan stabilitas alat penanda ini. Salah satunya adalah reflecting collars atau strip reflektif yang dapat ditambahkan untuk cone yang masih polos. Lampu berpendar yang dapat dipasangkan di bagian puncak cone dapat meningkatkan visibilitas.
Jenis aksesoris lainnya adalah stabilizer. Stabilizer ini dbuat dari bahan karet yang berat dan dipergunakan untuk mempertahankan posisi cone agar tidak mudah bergeser saat tertabrak kendaraan atau saat angin kencang.
Tonata memiliki ragam produk keselamatan lainnya untuk Anda pilih, tidak hanya terbatas pada ragam jenis alat pemadam kebakaran ringan. Salah satunya adalah traffic cone dan segala aksesorisnya. Produk yang tersedia berupa traffic cone, cone chain atau rantai plastik dalam berbagai warna dan ukuran, stick cone rubber, cone chain connector, dan juga cone bar.
Untuk kualitasnya sendiri sudah tidak perlu diragukan lagi. Produk safety traffic cone Tonata sudah mendapatkan sertifikasi SNIS ISO 9001:2015, IAF dan KAN. Untuk lebih jelas,cek langsung jenis dan ketersediaan produknya disini.