Apakah Lithium Pada Kelas API D & Baterai Lithium Sama?

24 June 2025

Apakah Lithium Pada Kelas API D & Baterai Lithium Sama?

Dalam dunia industri keselamatan dan energi, kata “lithium” sering muncul dalam berbagai konteks. Dua di antaranya adalah pada Kelas API D, yang berkaitan dengan sistem pemadam kebakaran, dan baterai lithium, yang digunakan dalam perangkat elektronik hingga sistem cadangan daya. Tapi muncul pertanyaan penting: apakah lithium pada Kelas API D sama dengan lithium pada baterai lithium?

Artikel ini akan membahas secara lengkap perbedaan dan kesamaan antara lithium pada Kelas API D dan baterai lithium, dengan penekanan pada konteks keselamatan, klasifikasi kebakaran menurut API (American Petroleum Institute), serta tantangan dalam pemadaman kebakaran yang melibatkan logam seperti lithium. Penjelasan ini penting, terutama bagi para profesional keselamatan kerja, pemilik gedung, pelaku industri, hingga konsumen umum yang ingin memahami lebih dalam tentang Kelas API dan bahayanya.

Apa Itu Kelas API?

Sebelum menjawab pertanyaan utama, penting untuk memahami terlebih dahulu apa itu Kelas API. Istilah ini merujuk pada sistem klasifikasi kebakaran yang diterapkan oleh American Petroleum Institute (API), yang digunakan untuk membedakan jenis bahan yang terbakar dan metode pemadamannya.

API mengelompokkan kelas kebakaran menjadi beberapa kategori, dan Kelas API D adalah kategori khusus yang digunakan untuk kebakaran logam (metal fire). Jenis kebakaran ini sangat berbahaya karena suhu api yang sangat tinggi dan sifat logam yang reaktif terhadap air dan bahan kimia lainnya.

Contoh logam yang termasuk dalam klasifikasi kebakaran API D:

  • Lithium
  • Magnesium
  • Titanium
  • Natrium
  • Kalium

Mengenal Lebih Dekat: Kebakaran Kelas API D

Kebakaran Kelas D (atau API D) terjadi ketika logam mudah terbakar seperti lithium mengalami reaksi pembakaran. Yang membuat jenis kebakaran ini sangat sulit ditangani adalah fakta bahwa air atau bahan pemadam umum justru bisa memperburuk kondisi.

Contohnya:

  • Jika lithium terbakar, menyiramnya dengan air bisa menghasilkan reaksi eksplosif dan menyebarkan api lebih luas.
  • Diperlukan bubuk kimia kering khusus seperti Dry Powder Class D yang dapat menyelimuti logam dan memutus oksigen tanpa bereaksi secara kimia dengan logam tersebut.

Apa Itu Baterai Lithium?

Baterai lithium adalah sumber daya listrik yang sangat umum digunakan dalam berbagai perangkat elektronik seperti smartphone, laptop, kendaraan listrik, dan banyak lagi. Terdapat beberapa jenis baterai lithium, di antaranya:

  1. Lithium-ion (Li-ion)
  2. Lithium polymer (Li-Po)
  3. Lithium iron phosphate (LiFePO4)
  4. Primary lithium (non-rechargeable)

Komponen utama baterai ini adalah senyawa lithium, yang memiliki kepadatan energi tinggi dan efisiensi pengisian daya yang baik.

Jadi, Apakah Lithium Pada Kelas API D dan Baterai lithium sama?

Jawabannya: Ya dan Tidak.

YA, karena:

  • Kedua istilah merujuk pada unsur kimia yang sama, yaitu lithium (Li), sebuah logam alkali ringan yang sangat reaktif.

TIDAK, karena:

  • Konteks penggunaannya sangat berbeda.
  • Dalam Kelas API D, lithium adalah bahan penyebab kebakaran.
  • Sedangkan dalam baterai, lithium digunakan dalam bentuk senyawa yang telah distabilisasi, seperti lithium cobalt oxide (LiCoO₂) atau lithium iron phosphate (LiFePO₄).

Namun perlu dicatat, baterai lithium tetap bisa menyebabkan kebakaran jika mengalami:

  • Overcharging
  • Kerusakan fisik
  • Kegagalan manufaktur
  • Terpapar suhu ekstrem

pertanyaan ini memang sering membingungkan, namun kita bisa menggunakan jawaban:

Tidak sama, tetapi berhubungan

mari kita uraikan lebih jelas:

1. kelas Api D (Class D Fire)

Definisi: Kelas kebakaran D adalah kebakaran yang melibatkan logam mudah terbakar, seperti:

  • Magnesium
  • Titanium
  • Sodium
  • Zirkonium
  • Lithium logam (metallic lithium)

Karakteristik: Sangat panas, bisa meledak saat disiram air, dan tidak bisa dipadamkan dengan APAR biasa seperti CO2 atau Air.

Pemadam yang digunakan: Dry Powder Khusus Class D, Seperti sodium chloride-based atau copper-based agent.

2. Baterai Lithium (Lithium-ion / Lithium Polymer)

Jenis Umum: Digunakan di HP, laptop, kendaraan listrik, dll.

Kandungan: Biasanya bukan lithium logam murni, tapi senyawa lithium dalam bentuk ion (Li-ion).

Sifat saat terbakar: Melepaskan gas beracun, bisa menyala kembali dan sangat panas.

Kategori kebakaran: Tidak dianggap murni Class D, tetapi:

  • Bisa masuk Class B (cairan mudah terbakar) karena elektrolitnya.
  • Tapi tetap butuh perlakukan khusus, seperti APAR berbasis agen khusus baterai lithium (misal Aqueous Vermiculite Dispersion / AVD, Lith-X, dll.)

Mengapa Penting Memahami Perbedaan Ini?

Pemahaman yang baik mengenai lithium pada Kelas API D dan baterai lithium sangat penting bagi:

1. Tim Keamanan & Keselamatan

  • Harus menggunakan jenis APAR yang sesuai. Misalnya, bubuk pemadam kelas D untuk kebakaran logam, bukan hanya APAR CO2.

2. Manajer Fasilitas & Gedung

  • Banyak peralatan di gedung menggunakan baterai lithium.
  • Harus tahu bagaimana menangani potensi kebakaran dari UPS, baterai EV charger, atau perangkat IoT.

3. Pelaku Industri

  • Industri dengan bahan logam reaktif wajib memiliki sistem deteksi dan pemadam yang sesuai standar API.

Apa Bahaya Lithium dalam Kebakaran?

Lithium memiliki sifat kimia yang sangat reaktif, terutama ketika bersentuhan dengan air. Berikut ini beberapa bahaya utama:

  • Reaksi Eksotermis: Bereaksi dengan air membentuk gas hidrogen yang sangat mudah terbakar.
  • Pelepasan Oksigen: Membuat api sulit dipadamkan.
  • Ledakan: Terutama pada baterai lithium-ion yang mengalami thermal runaway.

Apakah APAR Biasa Bisa Memadamkan Kebakaran Lithium?

Tidak bisa. APAR konvensional seperti:

  • APAR CO₂
  • APAR Foam
  • APAR Air Pressurized Water (APW)

Justru bisa memperparah kebakaran yang disebabkan oleh lithium. Oleh karena itu, Anda membutuhkan APAR khusus Kelas D, yaitu:

  • APAR Dry Powder Class D
  • Bubuk khusus seperti Sodium Chloride, Graphite Powder, atau Copper Powder

Baterai Lithium dan Kelas API D: Titik Temu

Dalam beberapa kasus, kebakaran baterai lithium juga dapat diklasifikasikan sebagai kebakaran Kelas D, terutama jika api berasal dari bahan aktif lithium di dalamnya.

Namun, tidak semua kebakaran baterai lithium diklasifikasikan langsung sebagai Kelas D, tergantung bentuk dan bahan kimia penyusunnya. Oleh karena itu, penting untuk melakukan analisis risiko berdasarkan jenis perangkat dan lokasi instalasinya.

Studi Kasus: Kebakaran Pabrik dengan Bahan Lithium

Pada tahun 2023, terjadi kebakaran besar di pabrik manufaktur baterai di Asia Tenggara. Hasil investigasi menunjukkan:

  • Baterai lithium yang overcharged meledak.
  • Pemadam awal menggunakan CO₂ tidak efektif.
  • Api baru padam setelah menggunakan dry powder khusus kelas D.

Ini menunjukkan bahwa meskipun baterai lithium tampak aman, ketika terbakar mereka berubah menjadi sumber bahaya kelas tinggi yang membutuhkan penanganan khusus.

Bagaimana Cara Mencegah Kebakaran Lithium?

1. Gunakan Detektor Asap & Gas Berkualitas

Detektor dari brand terpercaya seperti Tonata Smoke Detector bisa membantu mendeteksi panas atau asap lebih awal.

2. Pasang Sistem Pemadam Otomatis

Seperti water mist, clean agent, atau sistem berbasis aerosol untuk ruangan server, UPS, atau tempat penyimpanan baterai.

3. Training Penanganan Kelas D

Pastikan seluruh staf paham bahwa air = bahaya untuk kebakaran logam dan memiliki APAR khusus Kelas D.

4. Gunakan Produk Berkualitas

Pastikan hanya menggunakan baterai lithium dari pabrik terpercaya dan terverifikasi standar keselamatannya.

Tonata Indonesia: Solusi Anda Untuk Proteksi Kelas API

Di TonataIndonesia.com, kami menyediakan berbagai solusi keselamatan kerja dan proteksi kebakaran, termasuk:

  • APAR Kelas D berkualitas tinggi
  • Smoke Detector dan sistem deteksi dini
  • Sistem pemadam kebakaran otomatis
  • Training keselamatan & simulasi evakuasi

Kami memahami pentingnya mengenali jenis bahan yang Anda miliki dan klasifikasi kebakarannya, termasuk jika Anda bekerja dengan logam seperti lithium.

Kesimpulan

Apakah lithium pada Kelas API D dan baterai lithium sama?

  • Secara kimia, ya: Keduanya melibatkan unsur lithium.
  • Namun secara penggunaan dan risiko, tidak sepenuhnya sama.

Kelas API D menandai jenis kebakaran yang sangat berbahaya, termasuk kebakaran lithium. Sementara baterai lithium adalah bentuk stabil dari logam ini yang banyak digunakan. Namun, ketika terjadi kegagalan atau kecelakaan, baterai lithium bisa menjadi penyebab kebakaran kelas D.

Dengan meningkatnya penggunaan baterai lithium dalam berbagai bidang, pemahaman akan klasifikasi Kelas API, jenis APAR, dan sistem proteksi yang sesuai sangat penting untuk mencegah kerugian jiwa dan aset.


🚨 Butuh Solusi Proteksi Lithium dan Kebakaran Kelas D?

Kunjungi TonataIndonesia.com sekarang juga dan konsultasikan kebutuhan sistem pemadam kebakaran Anda bersama tim ahli kami.

Jangan tunggu sampai terlambat — lindungi aset dan nyawa sejak dini!

Artikel Terkait

Product Image

Artikel Populer